Tugas Komunikasi Politik

Senin , 4 juni 2012 , Dr.Abraham samad, S.H, M.H yang adalah ketua Komisi Pemberantas Korupsi  mendatangi Auditorium Universitas Fajar pada pukul 11.00 WITA dalam rangka memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dari berbagai kampus yang hadir siang hari itu ..

Dalam kuliah yang berlangsung selama hampir 1 jam tersebut , Abraham samad menjelaskan bagaimana cara memberantas korupsi dan juga usaha KPK dalam menuntas kasus korupsi dibangsa ini. Dimulai dengan tagline “ kalau bukan sekarang , kapan lagi . Kalau bukan kita , siapa lagi ”  yang diserukan secara bersama oleh hadirin, Bapak Abraham Samad memulai kuliahnya.

Menurut beliau , korupsi itu seperti penyakit. Juga memiliki tingakatan-tingkatan tertentu. Ada korupsi stadium 1 , stadium 2 , stadium 3 dan selanjutnya . semakin kita membiarkan hal itu terjadi maka akan semakin berkembang . Nah , untuk menangani penyakit social ini diperlukan beberapa tindakan yang tepat. Hal pertama yang dilakukan saat menangani kasus korupsi ialah melakukan diagnosa atau dalam bahasa social disebut ‘penyusunan strategi’ . strategi dapat disusun bila kita mengetaahui penyebab korupsi . adapun penyebab korupsi adalah :

-          Peraturan perundang-undangan belum memadai

Kita menyadari bersama akibat undang-undang kita yang belum memadai tersebut, sehingga punya potensi melahirkan tindakan korupsi

-          Lemahnya inforcemen

Atau lemahnya kekuatan aparat kita dalam menindaklanjuti pelaku korupsi

-          Masyarakat yang pesismis

Hal ini dikarenakan sikap egoisentris yang begtu besar yang ada dimasyarakat kita. Kita akui bersama bahwa respon masyarakat kita terhadap korupsi biasa-biasa saja. Karena mereka merasa dampaknya tidak langsung kepada masyarakat yang bersangkutan

-          Kurangnya teladan dari pemimpin kita

Korupsi sudah merupakan warisan turun temurun dari pemimpin kita sehingga butuh waktu yang lama untuk menuntaskannya

-          Lemahnya integritas moral

-          Pendapatan dan penghasilan yang rendah

Contohnya  saja untuk mencukupi biaya keperluan rumah tangga dengan penghasilan yang minim membuat seorang PNS harus mengadakan pungutan liar sebagai penambahan penghasilan.

Setelah melakukan diagnose  selanjutnya adala membuat roadmap. Dikarenakan infrastruktur KPK yang terbatas untuk menangani semua kasus korupsi yang ada di Indonesia. KPK memutuskan untuk memfokuskan penanganan kasus pada area tertentu (skala prioritas) yaitu Grand Corruption

Adapun indicator dari Grand Corruption adalah :

-          Pelakunya adalah orang-orang penentu kebijakan

Para pejabat dan pemimpin daerah

-          Kasusnya tersistematis dan terindikasi

-          Jumlah Korupsinya besar

Nilai dana yang dikorupsi besar milyaran atau triliunan

Setelah melakukan roadmap maka tindakan selanjutnya adalah perbaikan system strategis . Perbaikan System Strategis yang dilakukan di Indonesia adalah :

-          Ketahanan Pangan plus

-          Ketahanan Energy / lingkungan / Sumber Daya Alam

-          Penerimaan Pajak Bea  Cukai

-          Bidang Infrastruktur

KPK menyiapkan beberapa system pengaduan yaitu :

-          System Conventional

Lewat website atau menyurat ke KPK

-          Whistle blower’s system

Melalui system ini identitas pengadu akan dirahasiakan

Selain Perbaikan system , KPK juga melakukan pendekatan hal ini berupa pengamatan yang dilakukan oleh KPK terhadap system disebuah badan atau lembaga. Untuk memeriksa hal apa sajakah yang dapat memungkinkan seseorang melakukan korupsi di lembaga tersebut. KPK meneliti dan memberikan rekomendasi pembaharuan system  kepada para menteri  untuk selanjutnya ditindak lanjuti.

Demikianlah laporan mengenai kuliah umum  oleh Dr.Abraham Samad, S.H, M.H