Radio digital
adalah teknologi radio yang
mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital
adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan
seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang
lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan
sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.
Kelebihan Radio Digital
- Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
- kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
- Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk sho
- frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
- spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
- radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
- Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System(EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital,portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.
Frekuensi
Radio Digital
Saat ini rentang frekuensi
antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio
digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang kosong yang dapat
diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi
dapat diisi oleh lima-enam program radio.
Televisi digital
atau DTV adalah jenis televisi yang
menggunakan modulasi digital dan
sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke
pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke
digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data
seperti komputer.
Frekuensi TV digital
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan
untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital.
Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog
dengan teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog
memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital
dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan
sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu
beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari
sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah
cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan
gambar berformat digital seperti yang digunakan kameravideo.
System pemancar TV
Digital
Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia,
yaitu televisi digital (DTV) di Amerika,
penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan
penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua
standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode
suara MPEG-2 untuk
ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan
memiliki kelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri
dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui
satelit. ISDB-T dapat diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz.
Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode
pertama digunakan untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai
aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap,
serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem penerima tetap.
Semua data modulasi sistem
pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode
ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan
multipleks (TMCC).
Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima
menggunakan antena yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital),
dan piringan satelit. Alat serupatelepon seluler digunakan
terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H.
Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internetberkecepatan
tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV).
Keunggulan TV Digital
Siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan terhadap
gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error.
Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan
beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog. Selain itu siaran
televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah.
Transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang
lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. Sistem penyiaran TV Digital
menggunakan OFDM yang
bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. Transisi dari teknologi analog
menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran
televisi yang lebih banyak. Siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan
adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru.
Penyelenggara televisi digital berperan sebagai operatorpenyelenggara jaringan televisi
digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. Bentuk
penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi
pemanfaatan kanal ataupun
teknologi jasa pelayanannya. Terjadi efisiensi penggunaan kanal frekuensi
berupa pemakaian satu kanal frekuensi untuk
4 hingga 6 program.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem
penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital
memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakannya seperti
internet. Sistem siaran televisi digital DVB mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul Sistem
Manajemen Subscriber. Jalur tersebut memerlukan modem,jaringan telepon atau
jalur kembali televisi kabel, maupun satelit untuk
mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi penghitungan
suara melalui televisi. Ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan,
antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan
berlayanan digital terintegrasi (ISDN).
Selain itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi melalui
jaringan CATV, HFC, sistem terestrial, SMATV, LDMS,VSAT, DECT, dan GSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar